Kesal! Kesal! Kesal! Hanya kata itu yang aku punya untuk hari ini. Aku tidak punya kata-kata lain selain kata kesal! Semua orang boleh kesal, mengapa aku tidak?
Semua orang membuat aku hari ini jadi malas untuk bicara, malas untuk beramah tamah, malas untuk berhaha hihi.
Aku sudah mencoba untuk bersikap wajar, tapi hanya mendapat balasan sikap cuek. Kalau yang lain bisa bersikap seperti itu mengapa aku tidak? Mengapa harus aku yang merasa tidak enak sementara yang lain bisa bersikap cuek?
Aku juga bisa cuek, aku juga bisa dengan duniaku sendiri. Lebih enak sendiri, mencintai duniaku sendiri. Hanya keyboard, PC, monitor, pena, buku tulis, tip ex yang akan setia menemani aku dan selalu bersedia kapan saja menjadi tempat untuk berbagi, tempat untuk mencurahkan segenap beban hati. Oh ya, satu pribadi lagi yang bisa menjadi tempat untuk menangis dan tempat untuk mengadu yaitu Tuhan, Sang Maha Pencipta. Hanya Dialah tempat yang paling nyaman dan aman untuk berbagi rasa.
Tak perlulah telinga manusia. Telinga mereka mendengar tapi, mulut mereka juga akan bekoar untuk menyampaikan lagi kepada yang lain. Lebih baik mulutku diam tanpa mengeluarkan kata-kata, ini yang terbaik. Semua rasa biar kurasa sendiri dan hanya akan kubagi pada buku tulisku dan Tuhanku saja. Teman, sahabat apalah itu namanya tetap saja tak bisa dipercaya. Katanya pengertian, apa lah artinya semua itu kalau disaat seperti sekarang tidak ada lagi manusianya. Lebih baik menjaga jarak, tidak perlu terlalu dekat dengan teman karena hanya akan menorehkan kekesalan.
Tidak usah berbagi lagi. Bersikap biasa sajalah. Aku hanya mengandalkan Tuhanku dan semua manusia di sekelilingku hanyalah orang-orang yang tidak bisa menghargai orang lain. Buat apa berdekat-dekatan dengan orang seperti itu, hanya akan membuat luka hati dan sebaiknya aku ambil nafas dalam-dalam dan buang sekuat-kuatnya sekaligus membuang bayangan orang-orang yang menyebalkan hingga lega hati ini.